Sawo manila (Manilkara zapota) adalah pohon buah yang berumur panjang. Pohon dan buahnya dikenal dengan beberapa nama seperti sawo (Ind., Jw.), sauh atau sauh manila, atau ciku (Mly.). Sawo manila merupakan tanaman buah yang termasuk dalam suku sawo-sawoan (Sapotaceae) yang berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko. Tanaman sawo termasuk tumbuhan tropis yang mudah beradaptasi sehingga mudah dibudidayakan di berbagai negara termasuk di Indonesia, sawo banyak diusahakan di lahan pekarangan dan sanga
Blue Modern Simple Corporate Presentation by CA
Nama-namanya
dalam berbagai bahasa: tsiko (Filipina), ciku (Malaysia), chikoo atau sapota
(India), sofeda (Bangladesh), xa pô chê atau hồng xiêm (Vietnam), rata-mi (Sri
Lanka), lamoot (ละมุด) di Thailand, Laos dan Kamboja, níspero (Venezuela),
sugardilly (Kep. Bahama), naseberry (Hindia Barat), sapote (Nicaragua), sapoti
(Brasil), sapotillier (bahasa Prancis) dan sapodilla (bahasa Inggris).
Manfaat Sawo Manila:
Sawo
manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah
produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai terutama
karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut. Kebanyakan buah sawo
manila dimakan dalam keadaan segar sebagai buah meja. Akan tetapi sawo dapat
pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim, atau
dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau
difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getahnya dapat dijadikan lem ataupun
pernis.
Getah
pohon sawo disadap di Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan
permen karet alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri
sebagai pengganti getah perca dan bahan penambal gigi. Kayu sawo berkualitas
bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus dan pola warna yang
menarik. Kayu ini terutama disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran,
termasuk untuk pembuatan patung, karena sifatnya yang mudah dikerjakan dan
mudah dipelitur dengan hasil yang baik. Kayu sawo memiliki keawetan yang baik,
tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu ini juga merupakan favorit
anak-anak di Jawa untuk membuat gasing. Kulit kayunya menghasilkan tanin, yang
secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup (ubar) layar dan
alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai bahan obat
tradisional untuk mengatasi diare (tanin yang terkandung pada kulit batang),
demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin
(bunga). Menurut penelitian yang dikutip Setiawan Dalimartha bahwa secara in
vitro, ekstrak daun sawo manila dengan kadar 0,5%, 1%, dan 2% dapat
meningkatkan kelarutan batu ginjal dan garam kalsium lainnya. Diketahui juga,
bahwa daya larut ekstrak metanol lebih besar daripada ekstrak air.
Klasifikasi Tanaman Sawo Manila:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Spermatophytes
Klass : Angiosperms
Ordo : Ericales
Famili : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies :
Manilkara zapota